Bingung sebenarnya mo masukin postingan ini ke kategori yang mana, ke Contemplate, rasanya ini juga salah satu refleksi dari kelompok Charge, tapi lebih tepat ke Survive…. Hasilnya.... yang mana aja deh, yang jelas harus sukses di-post, s-e-g-e-r-a.
Authority (Inggr.), jamaknya biasa pakai –ies, adalah kata benda yang punya arti kurang lebih sebagai berikut :
1. [U] power to give orders
2. [U] official permission to do something
3. [C, usu pl] people or group with this power
4. [C] expert
Keempat pengertian itu asalnya dari satu-satunya kamus yang saya bawa ke negeri koala, kombat, kokabura dan kangguru ini (kok pada "k" semuanya ya.....), pocket dictionary-nya Oxford, si unyil yang singkat n padat n enak digenggam.
Agak terbatas memang, tidak seluas bahasan Fr. Terry Lyons di misa malam minggu kemarin, yang lengkap dengan segala contoh dan leluconnya.
Tapi entah mengapa, kata itu terus aja muncul setiap kali ada ingatan lama atau hal-hal baru yang melintas di kepala. Ajaib lagi, rasanya pas banget dengan pengalaman seminggu ini, sama yang mungkin akan ada di sepanjang jalan ke depan.
Authority, saya perjelas lagi dalam terjemahan kasar dari makna di atas (mudah-mudahan) adalah :
1. kuasa untuk memerintah
2. ijin resmi untuk menjalankan sesuatu
3. orang atau kelompok yang berkuasa
4. ahli (aduh..... kok gak nemu istilah yang enak.....)
Setelah ditelaah, unfortunately, dari hal yang paling sederhana; nentuin jadwal pribadi, sampai urusan yang pasti di luar rencana; seperti cuaca, saya ternyata gak punya kemampuan yang berkategori authority....
Memelas sih, melaksanakan jadwal hidup, ternyata mesti tergantung pada kemampuan ngatur waktu n kemauan keras diri sendiri untuk matuhin komitmen yang dah ditetapin hehehe. Di rumah, di kampus, di mall, wherever, whenever...wahhhhhh complicated
Yang terjadi, selalu, mengalah pada banyak excuses, and then, jreeeennnng.....I’m late again, I’m lost again, I’m failed again and so on...
Ngeselin, karena semua berangkat dari ketidakmampuan menguasai diri.
Jadi malu sama Peter Hanley, fasilitator Numeracy yang dah bersemangat ajarin soal Time Management n Highly Effective People.
Diingatin terus, tidak juga bisa ngelotok di batok....
Jadi ngeri ngebayangin, gimana coba sama relasi kita dengan orang lain?
Bercermin saja masih enggan mengakui rupa yang ada....entah mau mantulin bayangan kita ke orang lain....
Satu lagi, cerita bagus untuk topik authority....
Tour sama teman-teman IAP ke Billabong.
Ini bukan memamerkan acara jalan-jalan n BBQ di tengah hujan deras, tapi ada salah satu kisah authority kaum manusia pada alam di sekitarnya.
Setelah berkeras hati melawan ramalan cuaca buruk (satu lagi kasus melawan authority dari The Almighty, karena badailah yang menang hehehe....), 30 orang turis internasional berhasil tiba di Billabong Sanctuary, ± 17 km selatan Townsville.
Rencana awal memang untuk melihat apa saja yang bisa ditawarin sama tempat yang tersohor dengan hidupan liarnya. Billabong, dari bahasa Aborigin, sebenarnya berarti kolam kecil. Kolam kecil di sanctuary ini gak bisa dibilang kecil juga, yang jelas, masih alami, karena dibiarin berhubungan sama kali-kali kecil n rawa-rawa di sekitarnya.
Di mana-mana ada kandang, yang semi terbuka, tertutup kaca atau yang hanya beratapkan tenda dan berpagar kawat jala.
Dalam kandang-kandang itulah, manusia menunjukkan kuasanya pada binatang.
Kadang-kadang miris memang, seperti kata Nunu (His real name is Tinuana, Rainbowman from French Polynesia), menjual "keliaran alam" yang dikerangkeng, lalu dengan bangga mengakui kemampuan kita mengatur hidup binatang liar itu karena kita sudah lebih dahulu menginvasi ruang hidupnya di alam.
Tidak bisa munafik, karena saya juga bagian dari manusia, dengan kuasa merubah ciptaan dari Sang Pencipta. Entah itu hal yang patut disyukuri atau justru disesali.
Baru nyadar, Rainy Tour ke Billabong tidak sesederhana pulang basah kuyup kehujanan dengan perut penuh kebab dan bawang bombay panggang....jauh lebih dari itu.
Puncaknya, terberkatilah sepenggal kata authority yang muncul dalam uraian Gospel Reading from Mark, exactly on the last day of January...
"....the authority from The Almighty...
....without stress to dominate people...
....without power to make them suffer...
....but the authorithy from HIS HEART...
....fulfilled with LOVE to make us live in peace and prosperity..."
What a comprehensive and deadly authority we had from HIM...
Terungkap? Mata terbelalak lalu hilang kata?
Semua kekhawatiran, kecemasan, kegelisahan, ketakutan, juga impian, kerinduan, harapan, keinginan, lebur jadi satu, terjalin kusut dalam gulungan kenangan, pengalaman, kenyataan dan masa depan, sudah tidak ada nilainya lagi.
Sibuk ngubek semumet apa pun, begitu sederhana, hanya pulang,
kembali pada Kuasa yang satu itu.
Malam ini, waktu nunggu next warning untuk Cyclon Ellie yang baru mau lewat, akhirnya kembali terpaku, manusia selalu punya rencana, tapi Tuhan pula yang selalu akan menunjukkan kuasaNya.
Thank you, Lord,
for Your completely binding arms to my life.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar