Senin, 16 Juni 2014

Seri Hidup 1

Lengkap dengan warna kulit sekitar mata yang menggelap dan berkerut,
koleksi kuap yang tidak terbatas, sampai rasa lapar yang tak tentu jadwal,
mengisi pekan-pekan melelahkan ini.
Beberapa keramaian sebelumnya, lanjut dengan kegilaan berkala,
yang rutin muncul setiap empat tahun,
juga menyerang banyak orang secara beramai-ramai,
dan menggantikan beberapa demam yang lebih dulu muncul.

Mulai dari demam menghabiskan beribu pulsa untuk sang Idol,
sibuk menjagokan caleg dan capres pilihan,
hingga fanatisme tim bola yang sedang memanas belakangan,
Perkara dukung-mendukung, hujat-menghujat,
berkorban secara tak masuk akal,
lantas berakhir dengan kekecewaan, atau kegirangan,
semua ada dan datang bergantian
memberi banyak energi, dan menafasi kita dengan semangat.
Warna persaingan, aroma perpecahan,
kadang bau perselisihan dan dendam juga ikut.

Hidup tak pernah sederhana, selalu ramai dan gaduh, penuh rasa
tidak pernah sendiri, ada saja yang berlintasan jalan di depan kita
bersedih sekarang, berkeluh nanti, atau selalu bersuka dan berbagi dalam tawa,
menikmati hidup, pilihan kita.





Memulai pekan ini tanpa dendam,
hanya dengan kasihNya dan peluknya


YUP

Kisah Kita

Bernafas, namun tak berasa hidup. Berjiwa, namun berasa tak bernyawa. Menjalani hari hanya menghitung tiap menit, berusaha melupakan bahwa...