Seorang kawan beberapa hari lalu mengajak untuk kembali menekuni hobi lama yang sempat terlupa.
Memotret.
Sekian lama menyibukkan diri dengan hal-hal yang (dipaksa) penting membuat kebiasaan ini harus "dipanggil" kembali.
Sebenarnya obyek sederhana yang menarik perhatian kawan ini adalah seekor bengkarung, kadal hijau yang disangkanya seekor bunglon. Sang "tersangka bunglon" ini sedang berjemur di batang cemara kipas depan ruang kerjanya.
Kesesuaian warna ekor dan peralihan warna tubuhnya membuat sang bengkarung seakan berada dalam proses menyaru, menyamar dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Meski akhirnya hanya membawa senyum, ada saja pertanyaan gak penting yang lalu muncul, apa memang mahluk hidup sering berada dalam posisi itu? Selalu dalam proses menyamarkan dirinya? Atau aslinya memang sudah memilih berubah sesuai lingkungannya?
Langganan:
Postingan (Atom)
Kisah Kita
Bernafas, namun tak berasa hidup. Berjiwa, namun berasa tak bernyawa. Menjalani hari hanya menghitung tiap menit, berusaha melupakan bahwa...
-
Ini Bombax ceiba, atau kapuk, red silk cotton tree, sayang belum sempat ada bunga dan buahnya... Bronjol di batangnya itu ..... Ciri khas k...
-
Hujan-badai gini memang enaknya dengerin lagu, ketimbang main air di luar. Soalnya, meski dijamin bisa dinginin otak dan hati, tapi tetap aj...
-
This is a Vanilla Twilight from The Owl City always helps me feel better even now, when the fever keeps me burned inside the wind leaves me ...