Selasa, 15 September 2009

S A Y A ?










Apakah ini bagian dari ke-manusiawi-an kita?

Lebih mudah rasanya untuk selalu menunjuk ke orang lain
daripada menyadari lebih banyak jari tersisa
mengarah pada diri sendiri
Lebih gampang melihat kesalahan pihak lain
daripada mengingat kitapun sesungguhnya berada di posisi yang sama

Jauh lebih sulit mengucapkan kata pendek… “M A A F…”
pada orang lain
yang dengan segera menyelesaikan beratnya pertentangan,
ketimbang mengumbar lusinan bahkan puluhan elakan dan tuduhan,
berbumbu makian dan sumpah serapah penuh kemarahan
tak jarang menyimpannya melewati waktu, bertahun kadang,
membiarkannya menjadi bagian dari hari –hidup kita,
atau lebih hebat lagi mewariskannya pada orang lain…

Memang ada hal yang terlalu manusiawi untuk dihindari

Terlalu banyak yang tidak bisa kita lepaskan
dengan penuh kerelaan dari hidup kita
Lucunya,
bukan saja benda, mahluk dan sesuatu yang membahagiakan;
orang-orang terkasih kita, cinta, kerinduan, kenangan dan harta kita
tapi juga segala sesuatu yang menyakitkan kita;
kepahitan, kekesalan, kebencian dan dendam kita.

Berpikir dengan penuh kecurigaan dan tuduhan
melihat kekurangan orang lain
lalu hidup dengan penuh pretensi sendiri
Akhirnya malah mengurangi berkat
dan tidak pernah menambah usia.

Benak dan kepala tidak jauh berbeda dengan hati dan tubuh kita
Masing-masing punya kisaran batas untuk diisi
Apa yang mau kita tambahkan di dalamnya?
Lalu siapa yang mau kita biarkan untuk mengisinya?

Menunjuk, atau ditunjuk, itu suatu pilihan,
milik kita,
terbatas dan pelik,
tapi perubahan besar dan beruntun
yang timbul sebagai akibatnya jarang memiliki tepi.


This night, after internal conflict

Tidak ada komentar:

Kisah Kita

Bernafas, namun tak berasa hidup. Berjiwa, namun berasa tak bernyawa. Menjalani hari hanya menghitung tiap menit, berusaha melupakan bahwa...