Mengenalmu adalah menikmati penderitaan tak berujung,
menafaskan perasaan terluka dan sekarat,
mencari jawaban dari sebuah tanya,
“Mengapa?”
Dulu kubertanya “Apa?”
Dan kutemui jawaban “Mengapa?”
Pernah kutanya “Siapa?”
Dan kau menjawab dengan “Mengapa?”
Lalu kutanya “Di mana?”
Dan jawabmu kembali “Mengapa?”
Sempat pula kutanya “Kapan?”
Dan jawabmu hanya “Mengapa?”
Kini saat ku bertanya, “Mengapa?”
Kau kehilangan jawaban
Ini giliranku
tolong, jangan terdiam
terlalu menyakitkan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar