Ada banyak pertanyaan dalam keseharian hidup kita, yang justru muncul karena kita berusaha memberikan jawaban atas apapun yang kita hadapi.
Sebagian besar wacana memulai daftar pertanyaan tersebut dengan kata APA…untuk mengidentifikasi hal yang kita hadapi, lantas pertanyaan ini mengaitkan SIAPA, yang bersangkutan dengan hal yang kita hadapi tadi. Belum cukup berhenti hingga di sini, masih juga kita mempertanyakan masalah KAPAN, DI MANA, dan BAGAIMANA hal tadi sampai harus kita hadapi.
Dan bukanlah manusia normal, kalau pada akhirnya kita tidak mempertanyakan MENGAPA untuk menjelaskan semua jawaban tadi.
Bertahun berdamai dengan segala pergumulan hati, menjalani hari dengan pengharapan, mencari sosok penghiburan, dan tersenyum pada setiap keajaiban hidup, hingga titik penghabisan. Terus menunggu jawaban dengan semua pertanyaan yang mungkin terucap. Kali ini, susunan pertanyaan dalam benak yang selalu kusut ini memuncak pada pertanyaan MENGAPA. Dan yang tinggal malah kepedihan dan penderitaan, karena tidak ada cukup jawaban tersedia untuk menguraikan kekusutan tersebut.
MENGAPA kita harus memilih?
MENGAPA kita harus memutuskan?
MENGAPA terlalu berat mengiklaskan sesuatu?
Bahkan atas sesuatu yang sebenarnya hanya boleh kita jaga?
MENGAPA, ketika Yang Kuasa mengabulkan segala permohonan dan doa, lantas kita justru harus berjuang keras untuk berbahagia atas jawabanNya itu?
Bila Tuhan cepat mengabulkan doamu,
maka DIA menyayangimu,
Bila DIA lambat mengabulkan doamu,
maka DIA ingin mengujimu,
Bila DIA tidak mengabulkan doamu,
maka DIA merancang sesuatu yang lebih baik untukmu.
oleh itu, senantiasalah bersangka baik pada ALLAH
dalam keadaan apapun jua.....
Menghadapi orang-orang terkasih,
tidak mungkin lagi bisa berdusta
dengan hati yang hanya sepotong ini,
mungkin sebenarnya jawaban itu sudah ada,
hanya terlalu menakutkan untuk diakui…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar