Rabu, 31 Desember 2008

P U L A N G ?

Kebekuan menggantung di udara
angin tajam menoreh tulang
deras hujan samarkan suara
bunyi perih dalam lidah terkekang

Habis sudah rangkaian kata
tersendat di tiap titik
berjuang untuk tersambung
tiada cara tuk jadi utuh
walau lengkap akhirnya pun hilang makna

Lari
terus mencari,
sepotong hati yang tlah pergi
entah kembali
tak henti menari,
hingga pagi menanti mati

Terbang,
sayap di sekujur punggung,
kepak kuat meregang
temani tangis jatuh di ujung bingung
nyawa seakan tak terpegang,
melayang limbung

Sesosok tubuh berjalan pelan
menatap nanar di pelukan kenangan
luruh dalam kepasrahan
Dititipkannya cemas pada rembulan
diikatnya dendam pada hujan
Bila cahaya tiba
biarlah segala reda
Berdiri di akhir-awal masa
Bawa sepenuh asa di kaki yang Kuasa

"Ia rindu...
rindu Bapa
rindu pulang
rindu kasih menggenggam hati....."

1 komentar:

ilambra mengatakan...

Sang Pallas Athena
bila jiwa telah berdebar di hadapan gerbang...
namun keteguhan meleleh terlarut rintik hujan pertama
dan
tungkai membeku terseret angin bergemuruh menuju silam...
larilah, berlarilah wahai dewi
raupi helai pintu yang menganga...
walau itu mengoyakkan setiap jengkal luka-luka mengeringmu...
dan sakitmu...
hingga jeritmu tak lagi bersuara...
berlarilah menuju gerbang yang kau tuju..
Biarlah darah lukamu menjadi warna menara, tempat tinggi yang akan kau pandangi dengan mahkotamu..
setelah pertempuranmu usai.
saat dimana luka-lukamu melantunkan nyanyian...

Kisah Kita

Bernafas, namun tak berasa hidup. Berjiwa, namun berasa tak bernyawa. Menjalani hari hanya menghitung tiap menit, berusaha melupakan bahwa...