Mengurai benang kusut dalam benak
Menghitung satu-satu butiran nasib
Jatuh terburai di tepian takdir
Adakah lahir ?
Ataukah mati ?
Yang jadikan setiap manusia sama?
Mungkinkah langkah?
Atau peluh?
Yang akhirnya bedakan semua?
Menyudut di himpitan perenungan
Waktu berlalu
Satu lagi
Hadirkan penat menyeri
Sesal di ujung hari
Tertatih, tak bisa lari
Bayang-bayang tlah tambah panjang
Jalan-jalan kian lengang
Sepi merengkuh, rindu mengeluh
Tuhan,
jangan tinggalkan hambaMu
jadikan sisa waktuku
milikMu.
Rabu, 31 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kisah Kita
Bernafas, namun tak berasa hidup. Berjiwa, namun berasa tak bernyawa. Menjalani hari hanya menghitung tiap menit, berusaha melupakan bahwa...
-
Ini Bombax ceiba, atau kapuk, red silk cotton tree, sayang belum sempat ada bunga dan buahnya... Bronjol di batangnya itu ..... Ciri khas k...
-
Hujan-badai gini memang enaknya dengerin lagu, ketimbang main air di luar. Soalnya, meski dijamin bisa dinginin otak dan hati, tapi tetap aj...
-
This is a Vanilla Twilight from The Owl City always helps me feel better even now, when the fever keeps me burned inside the wind leaves me ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar