Langkah kelam sepasang kaki
Simpan dendam di kedua mata
Sedikit lagi pecahkan kaca
Penuh air bercampur darah
Sebuah hari remuk tergenggam rasa
Ditolak, terbuang, terlupakan
Mengapa rindu tak jua berlabuh
Tinggal terenang hanyut di samudera duka
Lahir dari caci maki dan serapah
Tumbuh subur oleh asap tembakau dan bau minuman
Mengapa awal seolah tak berujung
Langit menutup tingkapnya
Laut mengikat jalannya
Tanah membalik semua tapaknya
Tak ada harapan
Tiada lagi tempat bercermin
Meski hanya untuk memantulkan luka
Cinta,
mengapa tiada lagi yang tersisa?
Duduk terdiam tak berkawan.
Rabu, 31 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kisah Kita
Bernafas, namun tak berasa hidup. Berjiwa, namun berasa tak bernyawa. Menjalani hari hanya menghitung tiap menit, berusaha melupakan bahwa...
-
Ini Bombax ceiba, atau kapuk, red silk cotton tree, sayang belum sempat ada bunga dan buahnya... Bronjol di batangnya itu ..... Ciri khas k...
-
Hujan-badai gini memang enaknya dengerin lagu, ketimbang main air di luar. Soalnya, meski dijamin bisa dinginin otak dan hati, tapi tetap aj...
-
This is a Vanilla Twilight from The Owl City always helps me feel better even now, when the fever keeps me burned inside the wind leaves me ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar