Minggu, 28 Maret 2010

Kelilipan

Malam ini mata kanan kelilipan, gak tanggung-tanggung, kelilipan kuku… kedengarannya jorok, tapi demikianlah adanya (lho?). Biasalah, kerjaan mingguan, ngerapiin penampilan jemari tangan dan kaki, sekaligus menghemat ongkos obat cacing setelah mengurusi tanah berpot-pot di glasshouse. Si kuku mental dan masuk mata, bikin blingsatan naik ke lantai atas, minta tolong teman serumah untuk mengurangi penderitaan...

Lega akhirnya, meski mata berair dan rasanya makin besar saja…mudah-mudahan gak mirip si Bugsy di Bedtime Stories... :P. Untunglah hanya kelilipan kuku, kalo kemasukan potongan kukunya…waaaahhh….bisa runyam… Kebetulan selama ini setiap ngoleksi pemotong kuku, tidak pernah dibiarin berada dalam kondisi sendirian, paling sedikit ditemanin gantungan kunci, atau kunci-kunci penting, biar tidak kelupaan naruh, karena bakal dipakai terus, weekly or forthnightly.

Setelah diperhatiin baik-baik, si pemotong kuku kali ini keliatannya berniat bikin kelilipan untuk ngingatin beberapa hal.

Hal pertama: ternyata kesehatan itu saling berkaitan; saat ini…kesehatan kuku, perut dan mata...gara-gara mengurangi ukuran kuku, lokasi rawan sumber penyebab cacingan, akibatnya kesehatan mata terganggu. Mungkin kebiasaan menggunting kuku sambil asik nonton TV seperti malam ini, juga harus dilarang. Berarti, kelilipan berguna juga untuk mengingatkan bahwa hidup sehat dan tidak ceroboh itu penting.

Hal kedua: ini dari merhatiin rekan-rekan si pemotong kuku; kunci-kunci sepeda dan gantungan kunci New Zea’s sheep. Barang-barang ini betul-betul mancing hasrat untuk jalan-jalan, naik sepeda ke mana-mana, trus menjelajah sampai ke ujung selatan benua ini, sambil hunting foto banyak-banyak. Geli, bisa muncul banyak keinginan, hanya dari ngeliat kedua benda sesederhana ini.

Hal ketiga: jadi mikirin orang lain; beberapa hari terakhir ini benak memang lagi sesak-sesaknya keracunan asap mangkel, eneg dan gemas melihat sosok-sosok yang physically-mentally-deceitfully, be proud with their situations in front of other people, and still keep it .... Waaaahhhh malah bikin diri sendiri bertanya-tanya.... Untunglah sempat panik tadi, isi kepala jadi agak jernih akhirnya. Mungkin sudah waktunya ini otak dikeluarin sebentar dari batok, trus dicuci bersih-bersih, sebelum menularkan penyakitnya sampai ke hati.

Entah semua ingatan di atas bisa saling nyambung atau tidak, seperti kelilipan tadi; ganjelan tadi gak bakalan ilang, rasa sakit tadi gak bakal usai, hasrat tadi gak bakal terpuaskan, the invisible racun tadi gak bakal terkuras, kalo gak ada pilihan untuk lepas dari semua. Ah!













Barang bukti; si potongan kuku, rentengan kunci sepeda, gantungan kunci fave, saputangan biru, di atas seprei pembawa mimpi....

Kelilipan, bisa aja bikin kumat, mengkhayal n mikir yang ajaib-ajaib hihihi....

2 komentar:

Bagja Nugraha mengatakan...

Tolong, saya mengalami kejadian persis seperti Anda.. Gimana caranya agar bisa keluar kukunya :'(

water_lily mengatakan...

Waduuh...maaf, saya telat sekali ngecek komennya....
Coba minta tolong seseorang niup matanya, atau dibersihkan dengan air.
Kalo gak bisa juga, hubungi dokter.
Mudah2an sekarang sudah terbebas dari kasus kuku loncat ini.... ^_^

Kisah Kita

Bernafas, namun tak berasa hidup. Berjiwa, namun berasa tak bernyawa. Menjalani hari hanya menghitung tiap menit, berusaha melupakan bahwa...