Selasa, 01 Mei 2012

Ngarang

Sudah takdir kalau kita menghadapi hidup dengan banyak sekali perbedaan.
Karena itulah, menjadi lain terhadap orang lain dalam keseharian merupakan anugerah paling indah untuk dinikmati. Segala konflik dan solusi yang menyertainya menjadi lebih menarik untuk dirasakan.

Kali ini ada niatan untuk belajar berkata-kata dalam diam.
Niat ini muncul karena banyaknya perbedaan saat mengungkapkan maksud dan perasaan dari kepala dan hati kita. Banyak orang yang mampu berbagi dengan suara lantang, menyajikan gerak dan nada, sementara yang lainnya hanya menyiratkannya lewat warna dan corak, tidak sedikit pula yang sibuk menumpahkannya lewat huruf dan simbol, sementara sisanya, berjuang menyatakannya dalam kesunyian.
Berusaha membuat sang penerima maksud berusaha kreatif,memahami arti seperti seorang pembaca pikiran.

Duduk dalam keheningan,
hanya menatapi waktu berlalu,
sementara pikiran melayang-layang,
kemudian kembali lagi ke layar monitor,
ke lembar-lembar kertas yang dibaca,
dan berakhir ke atas keyboard,
atau setidaknya menggerakkan pensil
di atas lembaran-lembaran kertas buram.
Ternyata sama menenangkannya
dengan menjalankan yoga
dan mengistirahatkan benak
sepenuh kesejukan udara dalam paru-paru.
Menghiasinya pelan-pelan dengan rasa sayang,
terkadang juga kemarahan dan keingin tahuan...
sungguh-sungguh membuat hidup terasa tanpa batas...
mengantar pulang menuju kerinduan terdalam.

Menuliskan setiap nafas dengan cinta
dan menjadi unik dengan segala kelimpahannya.














Setelah sekian lama,
ngarang lagi,
masih nyaman juga sensasinya...

^_*

Tidak ada komentar:

Kisah Kita

Bernafas, namun tak berasa hidup. Berjiwa, namun berasa tak bernyawa. Menjalani hari hanya menghitung tiap menit, berusaha melupakan bahwa...