Menemukan hidup lewat hal yang mematikan, mungkin sering menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Mengubah bisa mematikan menjadi obat yang menyembuhkan atau membalikkan kenyataan pahit menjadi suatu berkat, bisa jadi merupakan dua contoh sederhana yang kerap mengingatkan kita bahwa segala sesuatu bisa berbeda efeknya bila dilihat secara berbeda pula. Segala sesuatu punya dua sisi yang sangat lain yang tetap bisa diambil hikmahnya.
Segelas kopi siang ini, di kepahitan dan gelapnya, memaksa saya untuk menuliskan sebuah catatan tentang bertahan hidup.
Saya mengenal seseorang yang mengajarkan banyak sekali hal penting dalam rentang antara kehidupan dan kematian. Menyapa kelahirannya, terlibat dan jatuh-bangun pergumulannya hingga keberaniannya untuk hidup menyongsong akhir. Segala kelemahannya begitu telanjang, ketakutannya begitu jujur, semuanya terjalin erat, bergantian dengan tiap tawa dan senyuman yang penuh keberanian dan kekuatannya untuk bertahan. Ada banyak sekali pelajaran berhamburan di sekitarnya.
Belajar untuk bersabar, belajar untuk mengasihi dan memberi tanpa pamrih, belajar untuk selalu bersyukur dan berbahagia dalam keadaan apapun juga, belajar menyayangi dan mencintai dengan hati dan tangan selalu terbuka,
serta belajar melihat segala sesuatu dari sisi yang berbeda.
Menakjubkan? Ya. Menguatkan? Tentu. Membawa berkat? Pasti.
Dan itu datang dari seseorang yang sangat biasa. Yang hebatnya, kadang lupa akan kemampuannya mengajarkan itu semua.
Dirimu? Ya.
Yang suka keracunan kafein seperti saya, hanya dengan kadar lebih rendah.
Terima kasih,
sudah mengubah racun bisamu menjadi obat hari-hariku,
dan mengajariku bahwa ada banyak cara
untuk mengatasi kematian dengan kehidupan.
Menimba air kehidupan, tak mesti selalu dari seberkas mata air sejuk
Secangkir kopi pekat terkadang lebih perlu untuk mengingatkan,
Bahwa hidup mungkin terasa pahit, namun ada rasa manis yang bisa menyapa di ujungnya
Atau hidup mungkin seringkali tampak gelap, namun warna hitam itu dasarnya gabungan dari seluruh warna.
Untuk seorang yang kukasihi,
Selalu ada jalan keluar, sampai kapanpun,
selama kau memutuskan untuk tetap hidup dan terus mencintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar