Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menghitung berkat yang diterimanya setiap hari.
Itu juga kalau dia ingat untuk menghitungnya.
Mengerjakan rencana yang sudah ditargetkan, menjalankan usaha apapun yang sudah diniatkan, atau sekedar memenuhi tenggat waktu tugas-tugas, bisa termasuk daftar berkat-berkat yang sering tidak disadari bisa dilakukan setiap hari.
Yang lain lagi mungkin melakukannya dengan cara berbeda, mengingat segala kesalahan, masalah, dendam atau menghabiskan sepanjang hari dengan mengeluh dan memikirkan kepahitan yang dialami. Entah dengan sadar, atau tidak sadar, iklas atau terpaksa, dengan santai, atau campur aduk, semuanya bagian dari menjalani berkat itu.
Masih ada banyak lagi hal-hal sederhana yang hampir selalu luput dari menghitung berkat, dan sudah pasti menjadi bagian litani tanpa kata Amin bila kita berusaha mengingat dan menuliskannya.
Ada yang menuangkannya dalam kata, ada yang menyimpannya dalam gambar, ada yang menguburnya dalam benak, sementara yang lainnya mungkin mau berbagi, pada siapa saja yang menyempatkan waktu untuk menerima.
Untuk saya? Bangun, dan selalu teringat untuk menyapa, sudah mengisi litani abadi itu.
Lewat mata yang masih mengantuk
Lewat dingin subuh menusuk
Lewat bantal berdaun hijau
Lewat mimpi yang belum usai
Lewat kasar kaos kaki tebalku
Lewat sesak rindu pelukmu
Lewat ingatan lembut bisik suaramu
Lewat pening pelipis dan sekujur dahiku
Ku melanjutkan
menyapa Nafasku
Terima kasih Tuhan
Aku masih hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar