Rabu, 04 November 2009
Yang tertatih
Persis di awal pagi ini, ada satu kesadaran baru yang menyapa, bukan dari jendela-jendela penuh kata di layar computer yang tetap terang menyala, juga bukan dari deru pelan ac tetangga dan angin dingin di bawah langit yang telanjang. Tapi justru dari diam setelah banyak rasa tercabik-cabik. Nyeri sudah berkurang sebagian, rindu sudah terbagi separuh, kesal sudah ikut terurai juga, meski masih sisakan sesak.
Sekeping hati tercecer…jatuh di atas pangkuan,
ingin kugenggam, terlalu rapuh,
hanya berani kubiarkan meregang di bawah tetesan air mata…
lihatlah betapa ia berjuang untuk hidup,
berdenyut pelan sementara darah menetes-netes…
sementara aku kaku, menatap halimun bersiap menghajar di hadapan
Tak henti mengeluh karena selalu kehilangan makna untuk dituang di lembaran dunia nyata. Insomnia berpadu migraine memang campuran yang tepat saat ini, waktu kenangan dan harapan bergabung membentuk jalinan kusut.
Tugas yang tak kunjung usai, waktu yang tak mau kompromi, kalut di mana-mana.
Memaksa terlelap juga bukan pemecahan terbaik.
akankah ia menemukan jalan pulang…
mampukah ia merenda kembali robekan luka-lukanya?
sang hati…bertahan menghadapi prahara…
bersiap tumbuhkan sayapnya
terbang…terbanglah tinggi,
capai langit, biarkan awan jadi tempatmu berpijak
pelangi jadi mahkotamu dan kelip bintang jadi sahabatmu
Pikiran terus melayang-layang, satu persatu kalimat sudah dipilih, tapi belum ada yang bisa dengan mudah menyatu dengan gambaran di benak. Merancang memang mudah, memilih mewujudkan rancangan itu entah mengapa harus jadi cerita lain lagi.
Fajar makin dekat, belum ada lagi yang merekat.
Mungkin memang harus kembali memilih.
mentari akan membalut pedihmu,
rembulan akan menyembuhkan nyerimu…
sang hati…kau akan kuat,
dekap cahaya mereka di sepenuh pulihmu
Pulang dan berpasrah.
Untuk yang tertatih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
DUH MERINDING baca nie cerita
jangan langsung pingsan ya...
kalau tau
bahwa ini ternyata kisah nyata...
kenyataan, Ka..
memang jarang yang bisa sesuai keinginan
cuma harus terus maju kalo ingin tetap hidup :)
PALAGI darah yg tertetes aduh bisa buat ku KO...
Posting Komentar