Sore ini, waktu proyek beresin glasshouse tahap I akhirnya selesai juga, sementara badan masih capek, dekil di sana-sini, basah keringat dan air keran, lari sipat-kuping menuju halte bis yang sunyi seperti kuburan tuwa, dan berakhir ngos-ngosan, harap-harap cemas menunggu bis minggu sore yang berjadwal gak jelas.... Ahhhh ada burung kecil yang tiba-tiba hinggap di rerumputan samping halte. Jelas ini burung dewasa, meski hemat di ukuran...
Diam-diam ngeluarin kamera, tangan gemetar dikuat-kuatin jadi tripod, dan klik, dapat beberapa jepretan.
Masih bengong, sang burung memanggil temannya, dan duhai...betapa sulitnya maksain kamera untuk fokus ke obyek mungil yang terus bergerak, sibuk berpindah dan mematuk-matuk rumput. Blur...blur...blur...
Liat burung-burung cuek nan imut-imut ini, anehnya, rasanya nenangin, meski akhirnya harus ngoleksi omelan supir bus yang sama, sampai dua kali, pp....hehehe, tak apalah, paling tidak sudah bantu ringanin perasaannya yang kesepian kekurangan penumpang :D
Si lucu ini ternyata masih bersaudara dengan burung pipit, bernama bule Double-barred Finch Taenopygia bichenovii, berwajah khas seperti burung hantu, dengan garis-garis hitam membingkai wajah putihnya, mengesankan kerah rapi di atas perut montoknya, lengkap dengan paruh abu-abu lembut, sayap burik dan buntut hitam. Tidak lebih besar dari ukuran kamera yang dipakai memotretnya, efek si unyil ini untuk memori file The Cryptic boleh juga....
Terima kasih, Tuhan
untuk setiap berkat kecilmu hari ini,
apapun itu.
2 komentar:
Sudah waktunya pake DSLR dan lensa tele deh, hehehe
Let's wait n see...
sedikit lagi :D
sayang simpainya jauh :(
Posting Komentar