Babak kedua, sebagian kecil koleksi dari Mt.Zero/Taravale Wildlife Sanctuary. Saat dikunjungi pertengahan September lalu, kawasan ini sedang dalam proses manajemen api, dibakar secara terencana untuk mencegah meluasnya hutan hujan tropis dari kawasan Paluma National Park yang berbatasan langsung dengan si Sanctuary.
Suasana lokasi fieldtrip yang dipenuhi padang mengering, lantai hutan penuh jelaga, angin panas terik, udara penuh asap, dan hampir tidak ada badan air selain kolam-kolam mati berlumut hijau, betul-betul membuat hasrat untuk tetap tidur di tenda begitu kuat.
Salah satu pohon dalam petak yang dibakar, ada gua liliput di dalamnya, masih berasap dan panas sekali....
Ngumpul karena penasaran, ngamatin si berbisa Eastern brown snake Pseudonaja textilis yang berhasil ditangkap para asisten, tapi gak berhasil dipotret krn tetap diaman-in dalam plastik....
Perkampungan mahasiswa selama fieldtrip, masih pagi banget...lengkap dengan kabut asap yang mengepung dari hutan dan pohon terbakar di dekatnya.
Brooke Bateman, PhD fellow berwajah secantik Kate Middleton, salah satu asisten yang sedang meneliti mamalia di Queensland, bersiap-siap melepaskan seekor Long-nosed bandicoot Perameles nasuta yang sudah menginap semalaman dalam perangkap berumpan daging ayam...
Si kecil Daisy, satu-satunya yang berwarna menyolok di tengah hitamnya tanah yang terbakar. Anggota famili Asteraceae ini memang berkelopak seperti kertas yang liat, mekar dan melepas biji-biji ringannya untuk terbang justru setelah terkena asap dan api, bersiap menanti hujan untuk tumbuh menjadi sekawanan rumpun bunga di kawasan kering ini.
Fieldtrip yang menyenangkan dan tak terlupakan,
pulang dengan alga hijau di antara jalinan rambut,
berkasutkan abu kayu meranggas,
terlelap dalam kemerahan periodical fever
Tidak ada komentar:
Posting Komentar